Kamis, 16 Desember 2010

Informasi Umrah & Haji 2011







Informasi Umrah Reguler 2011


Maret 2011 : 02, 09, 16, 23
April 2011 : 06, 13, 20
Mei 2011 : 04, 11, 18
Juni 2011 : 01, 08, 15, 22
Juli 2011 : 06, 13, 20
Agustus 2011 : 03,10

Harga Paket mulai : USD 1.650,- /orang *)
[sekamar 4 orang]


Fasilitas :
Mekkah : Sofwah Royale Orchid, Jawharat Al Bustan, Rawabi Al Bustan, An Nadwa, Rehab Firdaus, Elaf El Khalil

Medinah : Al Fayrouz, Dallah Taibah, Anwar Movenpick, Grand Al Hijra, Mawaddah Soffah, Sofra Al Huda, Jawharat Fayrouz, Durrat Fayrouz.

Jeddah : Holiday Inn, Al Azhar, Grand Al Shaha.

Haji Khusus :
Program 27 Hari

USD 9.000,-/orang
[sekamar berempat]

USD 9.500,- /orang
[sekamar bertiga]

USD 10.000,- /orang
[sekamar berdua]

KAMI JUGA MEMBUKA KERJASAMA DENGAN LEMBAGA / YAYASAN / Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)/TOURS & TRAVEL / MAJELIS TA'LIM UNTUK PENGURUSAN TIKET, VISA SERTA PAKET UMRAH.

Informasi lengkap hubungi :
Ruko Istana Pasteur Regency CR-A47
Telp./Fax. : 022.8606 5356
Esia : 021.9476.5595
Indosat : 0858 1178 8185
XL : 0878 7765 1155
Pin BB : 26A2EAD3
Email : gus_mario2000@yahoo.com

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

UMRAH PLUS CAIRO ALEXANDRIA
23 JUNI - 04 JULI 2011
Paket 12 Hari by GA & MS

Hari ke 01 : Jakarta - Bangkok
Berkumpul di kantor Mantili Wisata Bandung, Pukul 07.00 dari Bandung menuju Bandara Soekarno Hattatiba 10.00, Dengan membaca Bismillahi Tawakaltu Alallahi, pukul 12.55 dengan GA 852 menuju Bangkok dan tiba pukul 16.20.

Hari ke 02 : Bangkok - Cairo
Pukul 00.45 dengan MS 961 menuju Cairo dan tiba pukul 06.00 langsung di jemput perwakilan kami, Full day tour meliputi : Giza Pyramid, Spinx, Papyrus Institue, Parfum Factory, Istirahat Makan siang kemudian menuju Museum Nasional Mesir.


Hari ke 03 : Cairo
Ful day City Tour : Masjid Amr bin Ash, Benteng Shalahuddin Al-Ayubi, Masjid Ali Pasha, Makam Imam Syafi’i, Masjid Al- Azhar, Makam Sayidinna Husen dan Berbelanja di Khan Khalili (Pasar kerajinan masyarakat Mesir).


Hari ke 04 : Cairo - Alexandria - Cairo
Sarapan pagi di hotel kemudian langsung bertolak ke Alexandria, Masjid Abu Darda, Masjid Abu Abbas, Makam Lukman Al-Hakim, Makam Nabi Daniel, Istana dan Taman Montaza, kembali Ke Cairo (Makan Siang & Malam di Restaurant Lokal ).


Hari ke 05 : Cairo - Jeddah - Madinah
Sarapan pagi di hotel, Acara bebas sambil menunggu keberangkatan ke Air Port Cairo pukul 14.45 menuju Jeddah dengan MS 671 dan tiba pukul 17.45 dilanjutkan perjalanan ke Madinah dengan Bus AC.

Hari ke 06 : Madinah
Persiapan Sholat tahajud dan Sholat subuh di Masjid Nabawi, Setelah Sarapan pagi di Hotel dilanjutkan ziarah Makam Rasululloh SAW, Abu Bakkar dan Umar Bin Khatab RA, kemudian ziarah ke Makam Baqi’, Masjid Abu Bakkar, Masjid Usman Bin Affandan Masjid Al-Gomama. Kemudian Sholat Duha, dan sunnat di Raudhah.

Hari ke 07 : Madinah
Persiapan Sholat tahajud dan Sholat subuh di Masjid Nabawi, Setelah Sarapan pagi di Hotel dilanjutkan ziarah sekitar kota Madinah yang meliputi: Masjid Quba, kebun Kurma, Jabal Uhud, Masjid Kiblatain, Percetakan Al-Qur’an dan terakhir Khandak. Mantiqoh Bayho / bukit magnit (Optional)

Hari ke 08 : Madinah - Mekkah
Persiapan Sholat tahajud dan Sholat subuh di Masjid Nabawi dan memperbanyak ibadah, Sholat Dhuhur di jama’ dengan Sholat Ashar, setelah makan siang persiapan menuju Bir Ali dengan Bus AC untuk mengambil Miqot umroh, kemudian menuju Makkah untuk melaksanakan Ibadah Umroh kemudian Istirahat

Hari ke 09 : Mekkah
Persiapan menuju Masjidil Haram untuk sholat tahajud dan sholat subuh berjamaah, setelah sholat Duha, kemudian dilanjutkan ziarah sekitar kota Makkah yang meliputi : JabalTsur, Arafah (Jabal Rahmah), Muzdalifah, Mina (Jamarat) dan terakhir Ja’ronah untuk mengambil Miqot umroh bagi yang ingin melaksanakan.

Hari ke 10 : Mekkah
Persiapan menuju Masjidil Haram untuk sholat tahajud dan sholat subuh berjamaah, setelah sholat Duha kembali ke hotel untuk sarapan pagi. Sholat Jum’at berjamaah. Ziarah tambahan ke Museum Ka’bah dan Peternakan unta, bagi yang berminat untuk ihrom dari Hudaibiyah diharapkan membawa kain ihram untuk Miqot Umroh bagi yang ingin melaksanakan.

Hari ke 11 : Mekkah - Jeddah - Jakarta
Shalat Dzuhur berjamaah, dilanjutkan denganTawaf Wada’. Dengan Bus AC menuju Jeddah dan City Tour yang meliputi : LautMerah, Makam Siti Hawa, Masjid Terapung, Masjid Qishos,CORNICHE Pusat Perbelanjaan kota Jeddah terakhir menuju Airport King Abdul Aziz Pukul 18.50 WAS dengan GA menuju Jakarta.

Hari ke 12 : Jakarta
Jamaah Insya Allah tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 09.45 wib, dan langsung di sambut oleh petugas MANTILI WISATA TOUR dan selesailah perjalanan ibadah umroh bersama MANTILI WISATA TOUR mudah-mudahan Umrohnya Maqbul dan Mabrur Amin Yaa Robbal Alamin. Selamat bergabung kembali bersama kami.

Biaya Paket :
Quard : USD 2.850,-/orang
Triple : USD 2.950,-/orang
Double : USD 3.050,-/orang
+ Airport Tax, Perlengkapan & Manasik, Transportasi lokal
sebesar Rp.1.000.000,-

Akomodasi :
Mekkah : Grand Eiman / Al Massa *4
Medinah : Dallah Taibah / Al Fayrouz *4
Jeddah : Citytour Only
Cairo : Zoser Pyramid *4

Informasi lengkap hubungi :
AGUS SUMARYO
Ruko Istana Pasteur Regency CR-A47
Telp./Fax. : 022.8606 5356
Esia : 021.947 65595
Indosat : 0858 1178 8185
XL : 0878 7765 1155
Pin BB : 26A2EAD3
Email : gus_mario2000@yahoo.com




Keutamaan Sholat Dhuha



By : Gus Mario

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Bahwa RasulullahSAW berwasiat kepadaku untuk berpuasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan shalat dhuha dua raka'at dan shalat witir sebelum aku tidur." (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan-keutamaan shalat dhuha adalah banyak sekali, kami akan menyebutkan beberapa di antaranya:
1- Dengan shalat dhuha, Allah akan menghapus dosa-dosa. Di riwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menjaga dua raka'at shalat dhuha maka dosa-dosanya akan di ampuni walaupun sebanyak buih di laut."

Di riwayatkan oleh Abu Ya'la bahwa Nabi SAW bersabda, barangsiapa ketika matahari menyambutnya, ia wudhu' dan menyempurnakan wudhu'nya lalu ia berdiri untuk melaksanakan shalat dua raka'at maka akan di ampuni dosa-dosanya sebagaimana ketika dia di lahirkan oleh ibunya."

2- Orang yang melakukan shalat dhuha adalah termasuk golongan orang-orang yang bertaubat, sebagaimana yang di riwayatkan oleh Ath Thabrani dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah bersabda, "Tidaklah seseorang melakukan shalat dhuha kecuali seorang yang bertaubat." Dalam riwayat lain di sebutkan, "Shalat dhuha adalah shalatnya orang-orang yang bertaubat. " Di riwayatkan oleh Al Hakim dengan syarat Muslim.

3- Orang yang melakukan shalat dhuha akan mendapatkan pahalanya umrah. Di riwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Umamah RA, bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya adalah seperti pahala haji, dan barangsiapa yang melakukan shalat dhuha maka pahalanya adalah seperti pahala umrah dan malaksanakan shalat setelah shalat tanpa ada kesia-siaan antara keduanya maka ia akan mendapat tempat yang tinggi.

4- Orang yang melakukan shalat dhuha maka ia termasuk dalam golongan orang-orang yang ahli ibadah. Di riwayatkan oleh Ath Thabrani dari Abu Darda', ia berkata: Bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha dua raka'at maka ia tidak termasuk golongan orang-orang yang lalai, barangsiapa yang melaksanakannya empat raka'at maka ia akan tercatat sebagai orang yang ahli ibadah, barangsiapa yang melaksanakannya enam raka'at maka akan di cukupkan baginya hari itu, dan barangsiapa yang melaksanakannya dua belas raka'at maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, tidak ada siang dan malam kecuali Allah memiliki pemberian yang lebih baik yang Allah berikan kepadanya kecuali Allah memberi ilham kepada hamba-Nya untuk berdzikir kepada-Nya."

5- Orang yang melakukan shalat dhuha maka ia akan masuk surga melalui pintu dhuha. Di riwayatkan oleh Ath Thabrani , bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat pintu yang bernama pintu dhuha, jika tiba hari kiamat maka berserulah seorang penyeru, "Manakah mereka yang terus menerus melakukan shalat dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah surga dengan rahmat Allah Ta'ala."

6- Orang yang melakukan shalat dhuha maka Allah akan mencukupi kebutuhannya pada hari itu dan ia termasuk salah seorang yang mendapatkan jaminan Allah. Di riwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abu Darda' dan Abu Dzarr RA bahwa Rasulullah SAW bersabda dari Allah bahwa Allah berfirman, "Wahai anak Adam shalatlah untukku empat raka'at pada permulaan siang maka Aku akan mencukupi pada penghabisannya."

7- Orang yang melakukan shalat dhuha maka dengan shalatnya itu berarti ia telah menyempurnakan shadaqah terhadap semua anggota tubuhnya, karena jika seorang hamba berada pada pagi hari maka di haruskan baginya bershadaqah untuk semua anggota tubuhnya, dan bahwa sesungguhnya shalat dhuha dapat menyempurnakan seluruhnya.

Di riwayatkan oleh Muslim dari Abuu Dzarr RA, bahwa Nabi SAW bersabda: "Setiap persendian anggota tubuh di antara kalian harus di shadaqahi, dan setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takhmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, mengajak pada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan yang akan membagikan seluruh shadaqah itu adalah shalat dhuhanya yang dua raka'at."

Di riwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Nabi SAW bersabda, "Dalam diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi dan baginya hendaknya bershhadaqah kepada setiap sendinya dengan satu shadaqah." Para sahabat bertanya, "Siapa yang sanggup melakukan hal itu wahai Rasulullah?" beliau bersabda, "Duduk di dalam masjid maka akan menutupinya dan sesuatu yang engkau jauhkan dari jalanan dan jika kalian tak sanggup maka shalat dhuha akan mencukupi itu semua darimu."

Shalat dhuha yang paling sedikit adalah dua raka'at hingga delapan raka'at.

Dari : Abu Rachmat


Image and video hosting by TinyPic

Hal - hal yang menodai Tauhiid

Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin

Termasuk perbuatan dosa besar yang menodai tauhid seseorang adalah merasa aman dari siksa dan adzab Allah subhanahu wa ta'ala dan berputus asa dari rahmat-Nya. Haramnya merasa aman dari siksa/makar Allah berdasarkan firman-Nya,

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللهِ فَلاَيَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ {99}

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A’raf:99)

Ayat ini memberikan beberapa faidah di antaranya:

1.Waspada terhadap nikmat Allah yang diberikan oleh Allah kepada seseorang, supaya hal itu tidak menjadi istidraj (tipuan, maksudnya ditambahkan kepadanya nikmat oleh Allah tetapi agar orang tersebut semakin jauh dari Allah). Karena setiap nikmat yang diberikan oleh Allah maka ada kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu syukur atas terhadap nikmat tersebut. Syukur dengan cara beribadah dan mentaati Dzat yang memberi nikmat (Allah). Apabila tidak bersyukur atas banyaknya nikmat yang diterima maka ketahuilah bahwasanya itu adalah bentuk makar/tipu daya dari Allah subhanahu wa ta’ala.

2.Haramnya merasa aman dari makar/siksa Allah, hal ini karena dua hal, pertama: Kalimat dalam ayat ini berbentuk kalimat tanya yang menunjukkan makna pengingkaran dan ta’ajub/keheranan. Kedua: Firman Allah, “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”

Adapun dalil tentang haramnya berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta'ala adalah firman-Nya,

وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّالُّونَ {56}

"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS.al-hijr :56)

Adapun makna ayat adalah, ketika Nabi Ibrahim diberi kabar gembira oleh malaikat akan lahirnya seorang anak yang pandai dari keturunan beliau, beliau berkata kepada para Malaikat,

قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَن مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ {54} قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلاَ تَكُن مِّنَ الْقَانِطِينَ {55} قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّالُّونَ {56

“Berkata Ibrahim:"Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini" Mereka menjawab:"Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata:"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS. Al-Hijr :54-56)

Berputus asa dari rahmat Allah haram, tidak diperbolehkan dan termasuk dosa besar, karena hal itu adalah bentuk buruk sangka/su’u dzon terhadap Allah subhanahu wa ta'ala, hal itu dilihat dari dua sisi:

1.Hal tersebut adalah bentuk celaan terhadap Qudrah/kemampuan Allah, Karena barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Mahamampu terhadap segala sesuatu, tidak akan menganggap mustahil segala di atas Qudrah Allah.

2.Hal tersebut bentuk celaan terhadap rahmat/kasih sayang Allah, karena barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Maha penyayang maka tidak akan menganggap mustahil kalau Allah akan merahmatinya. Oleh sebab itu orang yang putus asa dari rahmat Allah adalah orang yang sesat.

Maka tidak sepantsnya apabila seseorang berada dalam kesusahan dan kesulitan untuk menganggap mustahil datangnya apa-apa yang diinginkan dan hilangnya kesusahan. Betapa banyak manusia yang berada dalam kesulitan dan dia mengira bahwa dia tidak akan selamat darinya, ternyata Allah menyelamatkannya, bisa jadi karena amalannya yang terdahulu, sebagaimana yang terjadi pada Yunus 'alaihissalam sebagaimana firman Allah Ta'ala,

فَلَوْلآ أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ {143} لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {144}

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (QS.Ash-Shaaffaat:143-144)

Atau bisa jadi karena amalannya yang akan datang/datang belakangan, sebagaimana do’a Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Badr, malam perang Ahzab, dan juga sebagaimana doa Ashabul Kahfi.

Dan juga haramnya merasa aman dari makar Allah dan berputus asa dari rahmat Allah berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab,“Menyekutukan Allah (syirik), putus asa dari rahmat Allah dan merasa aman dari makar/siksa Allah”(HR.al-Bazzar, Ibnu Abi Hatim dalam tafsir Ibnu Katsir, Thabrani)

Dan juga Ibnu Mas’ud berkata,”Sebesar-besar dosa besar adalah:” “Menyekutukan Allah (syirik), merasa aman dari makar/siksa Allah, putus asa putus asa dari rahmat Allah dan dari pertolongan-Nya”(HRAbdur Razzaq, Ibnu Jarir, ath-Thabrani)

(Sumber: al-Qulul Mufid (edisi Arab), Kitab tauhid (edisi Indonesia) Pustaka al-Sofwa, Abu Yusuf Sujono)

Selasa, 14 Desember 2010

Masuk Raudhah Kini Lebih Tertib

Jamaah haji tidak akan berdesak-desakan lagi bila ingin sholat dan berdoa di Roudhoh Masjid Nabawi. Kini untuk menuju Roudhoh diatur secara tertib. Biasanya jamaah dari berbagai negara berbaur menunggu untuk masuk Roudhoh. Jamaah Turki dan Afrika yang berbadan tinggi besar bercampur dengan jamaah Asia Tenggara seperti Indonesia yang bertubuh lebih mungil.

Tapi Selasa (14/12) kemarin, jamaah yang akan masuk Roudhoh dikelompokkan berdasarkan negaranya. Jamaah diminta antre masuk taman Nabi Muhammad di Masjid Nabawi itu dengan berkelompok bersama jamaah senegara atau kawasannya.

Jamaah Afrika duduk menunggu dalam barisan jamaah senegaranya. Jamaah Turki mengantre berbaris dengan jamaah Turki. Sementara jamaah Indonesia digabung dengan jamaah Malaysia.

Secara bergantian berdasarkan negara atau kawasannya, jamaah kemudian diminta secara bertahap masuk Roudhoh. Dengan pengaturan ini jamaah tidak perlu berdesak-desakan atau berebutan untuk berdoa di tempat paling favorit di Masjid Nabawi tersebut.

Saat mengantre, para askar ataupun petugas memberikan arahan agar jamaah tertib dan tidak perlu tergesa-gesa masuk Roudhoh. "Ini Masjid Nabawi, bukan Masjid Istiqlal, semua orang dari berbagai negara sedunia berkumpul di sini, sabar dan tidak perlu dorong-dorongan agar aman," nasihat salah seorang askar kepada jamaah Indonesia.

"Banyak-banyaklah berzikir, bertasbih, tidak usah buru-buru, tidak usah berebutan, masih banyak waktu, semuanya pasti bisa masuk raudah," lanjut askar itu lagi.

Jamaah pun duduk teratur menunggu giliran untuk bisa masuk Roudhoh. Untuk mengantre masuk Roudhoh, jamaah membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam.

Meski lama menunggu, jamaah tidak ada yang menggerutu. Selama menunggu jamaah mengisi waktu dengan berdoa ataupun memberikan penjelasan tentang raudah kepada temannya yang belum pernah ke Roudhoh.

"Roudhoh itu dimulai dari tiang yang berbeda sendiri, karpetnya warna hijau. Pelan-pelan saja yang penting kita bisa salat di shof paling depan," tutur seorang jamaah.

Roudhoh menjadi favorit para jamaah haji karena di sinilah diriwayatkan merupakan tempat yang makbul untuk berdoa.

Hadis riwayat Abu Hurairah menyebutkan Nabi Muhammad bersabda, di antara rumah dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga (Roudhoh), dan mimbarku di atas telagaku. Ibadah yang dilakukan di Roudhoh, diriwayatkan Ibn Hajar, akan membawa sang pendoa ke surga. Wajarlah bila jamaah sangat setia menunggu untuk bisa masuk Roudhoh.

Jumat, 03 Desember 2010

Kamis, 02 Desember 2010

BEBERAPA KETERANGAN DAN SILSILAH NABI MUHAMMAD SAW.

Kita sebagai umat muslim setidaknya tahu tentang Rasul kita Nabi Muhammad SAW, berikut segala tentang Rasul Kita :

MUHAMMAD
Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Muhammad.

TANDA KENABIAN
Sejak bayi, tanda- tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak- anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih. Kemudian mereka menutup dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.

TAHUN GAJAH
Ada suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi pertanda bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (kini Ethiopia), menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka'bah. Abrahah ingin mengambil alih peranan kota Mekah dengan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab. Sebelumnya, Abrahah sudah membangun al- Qulles, sebuah rumah ibadah megah di Yaman, sebagai pengganti Ka'bah.

BUHAIRAH
Pada usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra, kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang meyakini bahwa Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk Allah Swt.

AL-AMIN
Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui Hilful-Fudul dan kegiatannya membantu pamannya berdagang, nama Muhammad makin terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, ia mendapat gelar al- Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga pernah mempercayai Muhammad untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan memimpin peletakan Hajar Aswad, saat perbaikan Ka'bah yang rusak akibat banjir.

HILFUL-FUDUL
Pada usia 15 tahun, saat terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin, Muhammad membantu mempersiapkan anak panah untuk paman- pamannya yang hendak berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan rapat untuk menetapkan aturan perlindungan untuk mencegah kelaliman terhadap penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat membuat sebuah organisasi bernama Hilful-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam lembaga ini saat berusia 20 tahun. Di lembaga ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.

KHADIJAH
Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.

UMMUL MUKMININ
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam'ah
3. Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq
4. Zainab binti Huzaimah
5. Juwairiyah binti Haris
6. Sofiyah binti Hay
7. Hindun binti Abi Umaiyah
8. Ramlah binti Abu Sufyan
9. Hafsah binti Umar bin Khattab
10. Zainab binti Jahsyi
11. Maimunah binti Haris

RIWAYAT MUHAMMAD
Kisah Muhammad sangat banyak disebut dalam Al- Qur'an. Nama Muhammad disebut 4 kali dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui melalui penuturan para sahabat dan ditulis oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad ditempatkan pada urutan pertama orang yang berpengaruh dalam sejarah manusia.

WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).

DAKWAH
Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.

AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Kuraisy.

TAHUN DUKA CITA
Muhammad benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut 'Am al-Huzn (tahun duka cita).

ISRA MIKRAJ
Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi'raj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.

TA'IF
Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota Mekah menuju Ta'if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.

IKRAR AQABAH
Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman.

RENCANA MEMBUNUH NABI
Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum Kuraisy berencana membunuh Nabi. Tapi rencana jahat itu ketahuan sebelum terlaksana. Ketika mereka mengepung rumah Nabi, mereka hanya menemukan Ali bin Abi Talib di tempat tidur Nabi, sementara Nabi dan Abu Bakar sudah pergi. Ketika kaum Kuraisy mengejar, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di Gua Sur. Setelah aman barulah mereka melanjutkan perjalanan ke Yatsrib.

HIJRAH KE MADINAH
Dua belas tahun sudah Nabi berdakwah, tapi kaum Kuraisy tetap belum mau menerima risalah kenabiannya. Maka Nabi hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi hijrah, kota Yatsrib kemudian dikenal dengan sebutan Madinah an-Nabi (kota Nabi) atau Madinah al- Munawwarah (kota yang bercahaya).

MASJID QUBA
Sebelum sampai di Madinah, Nabi dan Abu Bakar singgah di Quba, sebuah desa yang jaraknya 10 km dari Madinah. Nabi tinggal di sana selama beberapa hari, sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari Mekah. Di desa ini, Nabi membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Saw. sebagai pusat peribadatan. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 kenabian Muhammad.

PIAGAM MADINAH
Di Madinah, Nabi memimpin penataan dan peletakan dasar- dasar kehidupan bagi kaum muslim dan penduduk Madinah dalam beberapa langkah. Pertama, mempererat tali ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) antara kaum Muhajirin dan Ansar yang sudah masuk Islam. Kedua, membangun Masjid Nabawi, sebagai tempat untuk mewujudkan rasa persaudaraan itu. Ketiga, mengikat tali persaudaraan dengan komunitas lain yang tidak beragama Islam, yaitu kaum Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ikatan hubungan itu terwujud dalam perjanjian yang disebut dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah). Dengan dasar-dasar itu, masyarakat Madinah bisa disebut sebagai sebuah negara, dengan Nabi Muhammad sebagai kepala negara.

IZIN PERANG
Kendati Nabi dan pengikutnya sudah hijrah ke Madinah, orang Kuraisy terus mengganggu mereka. Sementara itu kaum Yahudi di Madinah iri melihat kondisi militer, politik, dan ekonomi kaum muslim semakin baik. Mereka lantas bersekongkol dengan kaum Kuraisy untuk melumpuhkan kaum muslim. Karena kaum muslim semakin terancam, Allah mengizinkan mereka untuk berperang (Q.22:39-41). Setelah mendapat izin Allah Swt., Nabi dan kaum muslim lalu memerangi orang Kuraisy dan Yahudi. Ada beberapa peperangan yang dipimpin Nabi, misalnya Perang Badr, Perang Uhud, Perang Khandaq (parit), dan Fath Makkah.

PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada tahun ke-6 hijrah, Nabi bermimpi memasuki kota Mekah dan bertawaf (mengelilingi Ka'bah). Mimpi itu disampaikan kepada para sahabat. Saat itu pula, Nabi mengumumkan kepada kaum muslim untuk menunaikan ibadah haji di Mekah. Namun kaum musyrik Kuraisy menghalang- halangi mereka. Kaum Kuraisy kemudian mengutus Suhayl bin Amr untuk bertemu dengan Nabi dan membuat perjanjian perdamaian. Nabi dan Suhayl menyepakati syarat- syarat perdamaian itu. Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali bin Abi Talib, atas perintah Nabi. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.

ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum muslim dan kaum Kuraisy mengadakan gencatan senjata selama 10 tahun. Jika ada kaum Kuraisy yang menyeberang ke pihak Nabi tanpa seizin walinya, ia harus dikembalikan kepada mereka, tapi jika pengikut Muhammad menyeberang ke pihak musyrik Kuraisy, ia tidak akan dikembalikan kepada Muhammad. Kabilah-kabilah Arab bebas bersekutu dengan Muhammad ataupun dengan orang Kuraisy. Pada tahun tersebut (6H), Nabi dan rombongan harus kembali ke Madinah dan tidak boleh masuk ke Mekah. Mereka juga harus menunda ibadah haji hingga tahun berikutnya, dengan syarat tidak akan tinggal di Mekah lebih dari tiga hari dan tidak membawa senjata selain pedang di dalam sarungnya.

'UMRAH AL-QADA'
Setahun setelah Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani, Nabi dan kaum muslim dapat memasuki kota Mekah untuk beribadah haji di Ka'bah. Kaum musyrik Kuraisy membiarkan mereka tinggal di Mekah selama tiga hari. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi dan kaum muslim untuk menunaikan umrah, yang disebut 'Umrah al-Qada', pengganti umrah yang tidak terlaksana pada tahun sebelumnya karena dilarang kaum musyrik Kuraisy.

PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian Hudaibiyah menciptakan suasana tenang dan aman. Enam bulan setelah perjanjian itu Nabi berdakwah kepada para penguasa di sekitar Arab, dengan cara mengirimkan surat, antara lain kepada penguasa Iran, Mesir, Abessinia, Persia dan Romawi (Bizantium). Surat Nabi seluruhnya berjumlah sekitar 105 buah. Namun, tidak semua teks surat itu disalin lengkap. Surat itu berisi seruan untuk masuk Islam. Setiap surat dicap dengan stempel dari perak yang diukir dengan tiga baris kata: Muhammad, Rasul, Allah.

FATH MAKKAH
Suatu saat kaum Kuraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dengan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslim. Mengetahui hal itu, Nabi segera menyiapkan sepuluh ribu pasukan muslim untuk berangkat ke Mekah. Pasukan muslim memasuki kota Mekah tanpa perlawanan dari kaum Kuraisy. Peristiwa itu disebut Fath Makkah (pembebasan Mekah). Di Mekah, Nabi menghancurkan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah. Setelah itu Nabi menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka'bah. Kemudian mereka mendirikan salat berjemaah dengan dipimpin oleh Rasulullah Saw.

HAJI WADA'
Pada tahun ke-10 Hijrah, Nabi menunaikan ibadah haji. Beliau berangkat ke Mekah pada 28 Zulkaidah, setelah menunjuk Abu Dujanah sebagai wakilnya di Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi tiba di Mekah, dan langsung masuk ke Masjidilharam melalui pintu Bani Syaibah, serta melakukan tawaf dan sai. Pada 8 Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina dan tinggal di sana hingga terbit fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah, Nabi berangkat ke Arafah dengan diikuti oleh sekitar 100.000 jemaah. Pada ibadah haji wada' (wadak) ini turun firman Allah Swt. (Q.5:3) yang menandakan bahwa Allah Swt. telah menyempurnakan agama Islam kepada umat-Nya dan telah mencukupkan nikmat- Nya. Perjalanan haji ini kemudian disebut Haji wadak (haji perpisahan), karena beberapa bulan setelah ibadah haji itu Nabi wafat.

WAFAT
Dua bulan setelah menunaikan ibadah Haji Wadak, Nabi menderita demam. Badannya mulai lemah. Meskipun demikian ia tetap memimpin salat berjemaah. Namun setelah merasa sangat lemah, ia menunjuk Abu Bakar menjadi penggantinya sebagai imam salat. Setelah beberapa hari sakit, Nabi dipanggil ke haribaan Allah Swt. pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat dalam usia 63 tahun. Abu Bakar as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh kaum Muhajirin dan Ansar sebagai Khalifah ar-Rasul (pengganti Rasul).

UMMUL MUKMININ
Setelah Khadijah wafat, Muhammad menikah lagi sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi disebut Ummul Mukminin (ibu orang- orang beriman). Nabi menikahi para wanita tersebut karena beberapa alasan, antara lain untuk melindunginya dari tekanan kaum musyrik, membebaskannya dari status tawanan perang, mengangkat derajatnya, dan menciptakan perdamaian dengan suku dari wanita yang dinikahi oleh Nabi.

NABI MUHAMMAD SAW.
570 Lahir di Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah atau tanggal 20 April
595 Menikah dengan Khadijah binti Khuwailid
610 Menerima wahyu pertama
617 Tahun Duka Cita ('Am al-Huzn). Abi Talib dan Khadijah wafat
619 Berdakwah ke Ta'if
621 Isra Mikraj
622 Hijrah ke Madinah
624 Perang Badr
625 Perang Uhud
626 Perang Khandaq
628 Perjanjian Hudaibiyah
629 Menunaikan 'Umrah al-Qada'
630 Pembebasan kota Mekah oleh kaum muslim
631 Tahun Perutusan ('Am al-Bi'sah). Beberapa tokoh dan delegasi dari berbagai penjuru datang untuk menyatakan keislaman mereka
632 Haji Wada'. Nabi Muhammad wafat pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H atau tanggal 8 Juni.

MUKJIZAT
Nabi Muhammad dikaruniai sekitar 50 mukjizat. Dari sekian banyak mukjizat itu, Al- Qur'an merupakan mukjizat Nabi yang paling besar pengaruhnya bagi Islam dan dijadikan pegangan hidup bagi setiap muslim. Tidak ada yang dapat menyamai isi Al- Qur'an hingga kini (Q.11:13). Mu'jizat-mu'jizat Nabi yang lain, misalnya: Nabi dapat mengetahui isi hati lawan, tubuhnya menebarkan bau harum, bumi patuh atas perintahnya, dan Nabi bisa mengeluarkan susu dari seekor kambing kurus.

Pesawat dan Uang

"PESAWAT!!! MINTA UANGNYA!!! "




Ini adalah pengalamanku di masa kecil dulu, saat masih ingusan dan masih senang bermain dengan teman sebaya berlarian berkejaran di lapangan yang letaknya kebetulan persis di depan rumahku. Dan bukan tak mungkin anda semua yang membaca posting saya kali ini pun turut merasakannya di waktu kecil dulu, meski kadang anda sendiri tak menyadarinya...

Kebetulan kampung masa kecil saya dulu adalah menjadi salah satu lintasan pesawat tempur dan pesawat latih yaitu Lanud Iswahyudi Maospati Madiun, sehingga tiap harinya ada beberapa pesawat yang terbang cukup rendah di atas kampung saya.

Yah, namanya juga anak kecil yang masih lugu dan polos. Mereka belum pernah merasakan hiruk pikuk perkotaan yang riuh rendah ramai dengan segala situasi yang melingkupi kehidupan masyarakatnya. Banyak pengalaman jaman dulu yang bila dipikir-pikir kembali sekarang, semua itu terkesan konyol dan lucu. Hahaha...

Salah satunya adalah kebiasaan kami, anak-anak kecil desa yang hidup di kampung adalah bermain bersama di tanah lapang. Nah, saat pesawat melintas di atas kepala kami, sontak kami pun berlarian bersama seraya menengadahkan kepala dan tangan dan berteriak bersama-sama, "Kapal muluk (= montor muluk, kapal mabur, kapal terbang, pesawat) njaluk dhuwite!". Atau dalam bahasa Indonesia berarti "Pesawat! Minta Uangnya!". Hehehehe...

Begitu pula saat sedang santai di dalam rumah menyadari suara pesawat terbang yang membahana dan menggema di angkasa sana, saya pun keluar menuju halaman dan berteriak lantang minta uang ke arah langit. Seolah-olah mereka yang sedang menumpang di pesawat mendengarkan pekikan suara kami di bawah sana... Wahahaha.. Dan meskipun sadar uang tak pernah akan turun dari pesawat, alam bawah sadar kami pun menuntun mulut kami untuk berteriak seperti itu dan berlarian memandangi pesawat yang terbang di atas kampung kami.

Ah, serasa deja vu saat menyaksikan atraksi dan kehebohan di ujung barat pulau Jawa sana. Saat demi peluncuran buku motivasinya, seorang motivator ulung menyebarkan ribuan lembar uang kertas dari pesawat dan diperebutkan ratusan bahkan ribuan orang...

La dalah kok jadi inget masa kecilku toch......