Madinah

Keutamaan Kota Madinah





Kota Madinah merupakan kota suci kedua setelah kota Mekkah. Karena itu, kota ini memiliki beberapa keutamaan sebagaimana kota Makkah. Di antara keutamaan kota Madinah yang penuh berkah ini adalah sebagai berikut:

1- Dijadikan Tanah Haram (Kota Suci)
Rasulullah saw menjadikan Madinah sebagai Kota Suci. Di kota inilah Islam tumbuh, berkembang, dan menyebar luas, sehingga semesta yang pada waktu itu diselimuti kegelapan jahiliyah menjadi terang benderang oleh cahaya Islam. Rasulullah saw bersabda,
“Sesungguhnya Ibrahim telah menjadian Kota Makkah sebagai tempat suci dan berdoa untuk kebaikan penduduknya. Dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah sebagai Kota Suci sebagaimana Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tempat suci. Dan sesungguhnya aku berdoa untuk kebaikan sha’nya dan mudnya sebagaimana yang didoakan Ibrahim untuk kebaikan penduduk Makkah.” (HR. Muslim)
2- Jaminan Syafaat Bagi Orang yang Menanggung Kesusahan di Madinah
Sebuah kehormatan bagi penduduk Madinah karena mereka akan mendapatkan syafaat atau persaksian dari Nabi saw. Hal ini berlaku bagi mereka yang mau menanggung kesusahan dan kekurangan untuk tetap tinggal di Madinah. Hal ini tidak lain karena kemulian kota Madinah yang terkenal dengan Madinatur Rasul (Madinah tempat tinggal Rasulullah). Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw bersabda,
Kota Madinah ini lebih baik bagi mereka sekiranya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan Madinah melainkan Allah akan mengganti dengan seseorang yang lebih baik lagi, dan tidaklah seseorang tetap bersabar atas kesulitan (kelaparan) dan kesusahan Madinah melainkan aku akan menjadi penolong dan saksinya pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim)
Menafsiri sabda Rasulullah tersebut, Imam An-Nawawi berkata, “Adapun syafaat yang diberikan kepada penduduk Madinah adalah dengan bertambahnya derajat, atau ringannya Hisab (perhitungan amal di Hari Kiamat), atau dengan kelebihan lainnya sebagaimana yang dikehendaki Allah. Atau dengan memuliakan mereka para penduduk Madinah dengan beragam kemuliaan, seperti mendapatkan naungan Arsy, berada di atas Mimbar, segera masuk ke surga, ataupun kemuliaan lainnya.
3- Keimanan Meluncur Dari Madinah
Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana semula. Demikianlah, mendekati Hari Kiamat nanti banyak sekali orang yang pada siang harinya beriman dan di sore harinya ingkar, atau pada sore harinya beriman dan di siang harinya ingkar. Maka, pada hari akhir nanti, keimanan akan meluncur dari Madinah, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya keimanan meluncur ke Madinah sebagaimana ular yang meluncur ke lubangnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Pada saat sekarang ini, orang-orang yang beriman tentunya sangat ingin untuk ziarah ke Madinah, menunaikan shalat di Masjid Nabawi, berziarah ke Maqam Rasulullah dan Pekuburan Baqi`, serta mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Madinah untuk menambah keimanan dan mempertebal keyakinan.
4- Rasulullah Mendoakan Keberkahan Madinah
Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah dari Makkah ke Madinah, ada sebagian dari para sahabat yang belum bisa beradaptasi terhadap kondisi cuaca dan lingkungan di Madinah. Sehingga salah seorang sahabat bernama Bilal bin Rabah terserang demam. Melihat hal ini Rasulullah saw berdoa, “Ya Allah, jadikanlah Madinah kota yang kami cintai sebagaimana kami mencintai Makkah atau melebihinya dan berilah keselamatan di Madinah. Dan, berkahilah timbangan dan takarannya, dan pindahlah panasnya Madinah ke tanah Juhfah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Berkat doa Nabi inilah, sampai sekarang Madinah menjadi kota yang subur dengan hasil pertaniannya, terutama kormanya yang sangat terkenal. Bahkan korma Ajwah—korma terbaik di Madinah—bisa menolak sihir dan racun.
5- Rasulullah Menggelarinya Thayyibah
Sebelum dinamakan Madinah, kota ini dinamakan dengan Yatsrib. Namun nama Yatsrib tidak baik karena maknanya adalah tercela atau kerusakan. Nabi lalu mengganti namanya dengan Thaba atau Thayyibah dari asal kata At-Thib yang artinya wewangian yang harum baunya. Adapula yang mengatakan berasal dari kata Ath-Thayyib yang artinya adalah suci, karena Madinah dibersihkan dari kemusyrikan.
6- Bebas dari Thaun dan Dajjal
Merupakan salah satu keutamaan Madinah lainnya adalah kota ini dijaga oleh para malaikat sehingga tha’un—yaitu wabah penyakit menular yang bisa memusnahkan semua penduduk suatu negeri—dan Dajjal tidak bisa memasukinya. Rasulullah  saw bersabda,  “Di pintu-pintu masuk Madinah terdapat para malaikat sehingga wabah tha’un dan Dajjal tidak bisa memasukinya.” (HR. Bukhari – Muslim)
7- Syafaat Rasulullah Bagi Orang yang Meninggal di Madinah
Sungguh merupakan keberuntungan bagi mereka yang mendapat anugerah meninggal di Madinah dalam keadaan membawa iman dan Islam. Sebab, Rasulullah saw menjanjikan akan memberikan syafaat kepada orang tersebut. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa dari kalian yang mampu untuk mati di Madinah, hendaklah dia mati di Madinah. Karena sesungguhnya aku akan memberi syafaat kepada orang yang mati di Madinah.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah)


Hotel - hotel di Madinah :


Harmony Madinah


Dar Al Hijra Madinah

 Movenpick Madinah

 Dallah Taibah


 Dar Al Hijra Madinah

 Dar Al Taqwa Intercontinental Madinah


 Dar Al Iman Intercontinental Madinah

 Madinah Hilton

Marriot Madinah

 Movenpick Madinah


Royal Dyar Madinah

 Sheraton Al Harithiyyah Madinah